Tidak ada produk di keranjang.
Tidak ada produk di keranjang.
Rp43.000
Buku ini mengurai pembahasan doa dari sisi yang jarang di kupas. Mengapa dan bagaimana doa itu menjadi sebuah kewajiban bukan pilihan
Penerbit : Aqwam
Penulis : Hasan bin Ahmad Hammam et.al
ISBN : 978-979-039-083-6
Cover : Soft Cover
Ukuran | Berat : 14×20,5 | 245
Banyak orang menganggap doa sebagai kebutuhan, bukan sebuah kewajiban. Padahal, Umar bin Khattab pernah mengatakan, “aku tak peduli dikabulkan atau tidak, yang penting aku telah melakukan sebuah kewajiban bernama doa”. Begitulah manusia… ingin memaksakan doa harus simsalabim seketika terkabul, namun lupa bahwa doa pun ada syaratnya. Lupa,bahwa pengabulan doa tak harus berupa terpenuhinya permintaan.
Buku ini mengurai pembahasan doa dari sisi yang jarang di kupas. Mengapa dan bagaimana doa itu menjadi sebuah kewajiban bukan pilihan; potret para nabi dan orang-orang saleh terdahulu yang tak jemu-jemunya berdoa padahal mereka adalah manusia yang terdekat dengan Allah; dan berbagai keistimewaan doa yang jarang di ketahui. Termasuk, bagaimana kekuatan doa bisa “mengubah” takdir. Kalau anda termasuk yang bertanya, “apa sih yang bisa di perbuat oleh sepatah dua patah doa?”, kisah-kisah nyata yang di rangkum penulis kan menyibak keraguan akan kekuatan doa.
Sementara, bagian lain buku ini juga mengungakp keistimewaan istighfar. Bagaimana berbagai persoalan hidup, paceklik, sepit rejeki, tidak berketurunan dan berbagai masalah yang sering membelit manusia, mampu tuntas di jawab oleh kalimat singkat bernama istighfar. Juga digambarkan bagaimana Nabi Muhammad tetap rajin bersimpuh memohon ampun, padahal dosanya nyata-nyata telah diampuni. Selain nilai penting istighfar di mata orang-orang saleh, buku ini juga memuat kisah-kisah nyata mereka yang berhasil melepaskan diri dari berbagai masalah dengan cara beristighfar.
Berat | 245 gram |
---|